ads ads ads

Semangat Di Balik Tangisan

Cerita ini bermula dari pengalaman pribadi seorang teman yang curhat kepada saya,dia bercerita tentang kehidupan nyata mempunyai seorang ayah tiri yang kejam sebut saja Bunga (jelas bukan nama sebenarnya).Bunga adalah sulung dari 3 bersduara keturunan India Bali (Ayah India Ibu Bali).

Awal mula dia mempunyai ayah tiri karena dia telah kehilangan ayah kandung untuk selamanya.Ketika sang ibu memilih untuk menikah lagi dengan seorang pria asal Jawa Tengah.Namun kematian ayah kandungnya pun disusul dengan kematian Ibu kandungnya silam beberapa tahun menikah,dan dari sinilah permulaan tragedi kekejaman ayah tiri.

Ayah tiri yang mulanya cerminan seorang ayah yang baik,sopan ramah,dan baik kepada anak-anaknya tiba-tiba menjadi "drakula" yang haus akan darah.Mulai dari memahari bahkan memukuli anak pun di lakukan sang ayah kepada anaknya terutama kepada si sulung.Walau acap kali menerima perlakuan kasar dari sang ayah,si sulung (Bunga) tetap saja mencoba sabar hingga kesabarannya habis.

Yang membuat kesabaran bunga habis ketika sang ayah mulai berani melakukan hal-hal yang menyimpang dari norma-norma kesusilaan kepada bunga,mungkin pembaca telah mengetahui apa saja perlakuan menyimpan tersebut.Mungkin sang ayah tega berbuat hal tersubut dikarenakan bentu indah tubuh sang anak tiri. :v
Hhmmm...
Kita tinggalkan dulu "bentuk tubuh yang indah" dan kembali ke pokok cerita. ;)

Dengan adanya perlakuan tersebut,bunga pun memutuskan untuk pergi meninggalkan keluarganya yang berantakan tersebut,namun hanya 3 bulan saja dia berhasil kabur dari rumah,bunga pun kembali di jemput dengan iming-iming tidak akan melakukan hal yang tidak pantas kepada dia.Namun janji tinggallah janji,sang ayah malah lebih beringas lagi melakukan aksi bejatnya yang membuat Bunga membulatkan tekad pergi ketempat yang jauh dari Bali (tempat tinggal asli dia) sekarang Bunga tinggal di Jambi dan bekerja sebagai pengasuh anak.

Saat bunga menceritakan hal tersebut kepada saya,acap kali linangan air mata membasahi pipi cantiknya.Saya pun tidak menyangka,di zaman yang secanggih ini,masih ada saja Ayah yang tidak memiliki moral seperti Ayah Bunga tersebut.Walau pun demikian,Bunga tidak putus asa atau pun meratapi nasib malangnya tersebut bahkan dia bersemangat menatap masa depan untuk meraih masa depan yang cerah,walau tanpa kedua orang tua kandungnya.

Salut untuk bunga :@


Terima Kasih

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Yang Bukan Spam

 

Magazine JAMERS Copyright ©2010 | Powered by TVonline | Supported by JM